Jumat, 04 Februari 2011

C-generation


Era ini adalah era dimana teknologi informasi dan komunikasi telah sangat mempengaruhi banyak aspek kehidupan. TIK juga telah menjadi tuntutan dan kebutuhan. pada era ini muncullah generasi baru yang kehidupannya telah banyak dipengaruhi oleh TIK. generasi itu adalah C Generation (C : connected). C generation ini juga disebut net generation atau internet generation.di era ini TIK tidak sebagai alat bantu saja, namun menjadi transformer dan enabler masyarakat yang berpengetahuan[suhono HS, detikinet].
Kebiasaan-kebiasaan dalam berbagai aspek kehidupan dalam generasi ini mengubah kebiasaan-kebiasaan lama. Pada generasi ini, akses informasi sangatlah luas tanpa batas waktu dan ruang dibanding sebelumnya dimana akses informasi hanya melalui media-media tertentu yang terbatas. Jejaring sosial melalui media online telah menjadikan kebiasaan orang berinteraksi sosial menjadi sangat berbeda dengan sebelumnya dimana interaksi hanya bisa melalui telpon atau sms. Sebagai contoh dahsyatnya pengguna facebook, twitter, dan friendster sebagai aplikasi internet. setiap saat kita bisa menambah teman baru, bisa mengetahui aktivitas yang sedang dilakukan oleh temannya, berbagi foto, berbagi informasi, atau ngobrol secara online dari alat yang ada digenggaman. Selain itu pola interaktif ini juga telah mengubah orang berprilaku, contohnya dalam menulis curahan hati orang dulu menggunakan diary yang dirahasiakan, berbeda dengan orang di C-generation ini, menulis curahan hati tidak lagi ditutup-tutupi, tapi ditulis secara online dalam media web blog (blog) sehingga orang lain tahu tentang apa yang ditulisnya.
Dalam sebuah sarasehan di ITB tentang C generation disampaikan dalam sumber itb news bahwa “C Generation” dapat dimaknai sebagai suatu generasi baru yang dicirikan oleh Connection, Convergence, Collaboration, Content Creative, dan Contextual. Acara Sarasehan ini diharapkan memunculkan pemikiran-pemikiran, kesiapan, dan orientasi baru yang memandu masyarakat Indonesia menuju era baru.
C Generation dan Aspek Pendidikan
Perubahan ini telah juga membawa tuntutan kepada aspek pendidikan. Proses pembelajaran tradisional, dimana dosen atau guru bertatap muka dengan mahasiswa atau siswanya didalam kelas dengan referensi yang terbatas, waktu yang terbatas dan ruang yang terbatas. Gelombang C-generation telah mengubah kebiasaan-kebiasaan tersebut. Cara mengajar dikelas bisa diperkaya dan diperluas dengan menggunakan media pembelajaran online (seperti kuliah online undip) atau aktivitas interaktif online seperti chatting atau mailing list. dari sisi penyedia pendidikan gelobang tuntutan dan perubahan dari C-generation ini harus difasilitasi dengan fasilitas-fasilitas pendidikan yang memberikan kemudahan C-generation ini belajar dan beraktivitas dalam proses pembelajaran. Yang jelas buat penyedia pendidikan ini membutuhkan pemikiran, biaya dan tenaga.
Generasi ini didukung peralatan-peralatan teknologi tinggi. booming peralatan teknologi informasi seperti perangkat genggam dan Laptop dengan harga yang semakin terjangkau menjadi pendukung mereka. Teknologi perangkat genggam yang semakin canggih, kalo dulu hanya sebatas untuk telpon dan sms, sekarang perangkat genggam itu bisa juga untuk akses internet.
Jadi ingat … ada term ‘ubiquitous’ computing dimana sistem komputasi sekarang telah diadop oleh peralatan lain. komputer tidak selalu berwujud PC atau laptop, tapi peralatan lain menyerap sistem komputer ini sehingga peralatan itu memiliki kemampuan yang dimiliki sebuah komputer.



Green ICT


komputasi Green atau hijau TI, mengacu pada lingkungan komputasi yang berkelanjutan atau IT.Penelitian berlanjut ke daerah-daerah kunci seperti membuat penggunaan komputer sebagai energi seefisien mungkin, dan merancang algoritma dan sistem untuk teknologi komputer yang berhubungan dengan efisiensi.Dalam artikel Memanfaatkan Green IT: Prinsip dan Praktik, San Murugesan mendefinisikan bidang komputasi hijau sebagai "belajar dan praktek merancang, membuat, menggunakan, dan membuang komputer, server, dan terkait subsistem-seperti monitor, printer, penyimpanan perangkat, dan jaringan dan komunikasi sistem-efisien dan efektif dengan minimal atau tidak berdampak terhadap lingkungan ". Tujuan dari komputasi hijau adalah sama dengan kimia hijau , mengurangi penggunaan bahan berbahaya, memaksimalkan efisiensi energi selama produk seumur hidup, dan mempromosikan daur ulang atau biodegradabilitas produk mati dan limbah pabrik.

E-Learning


E-learning terdiri dari semua bentuk elektronik didukung belajar dan mengajar . The information and communication systems , Para informasi dan sistem komunikasi , baik jaringan atau tidak, menjadi media tertentu untuk melaksanakan proses pembelajaran.Istilah ini masih akan kemungkinan besar akan digunakan untuk referensi out-of-kelas-kelas pendidikan dan pengalaman dalam melalui teknologi, bahkan sebagai terus kemajuan dalam hal perangkat dan kurikulum.
pada dasarnya adalah jaringan komputer dan memungkinkan transfer keterampilan dan pengetahuan. E-learning meliputi aplikasi dan proses pembelajaran berbasis web, pembelajaran berbasis komputer, peluang kelas virtual dan kolaborasi digital. Konten dikirim melalui intranet, Internet / extranet, tape audio atau video, TV satelit, dan CD-ROM. Hal ini dapat sendiri mondar-mandir atau instruktur yang dipimpin dan termasuk media dalam bentuk teks, gambar, animasi, streaming video dan audio.
Singkatan seperti CBT (Computer-Based Training), IBT (Internet-Based Training) atau WBT (Web-Based Training) telah digunakan sebagai sinonim untuk e-learning. Istilah akan digunakan di seluruh artikel ini untuk menunjukkan validitas mereka di bawah lebih luas terminologi E-learning. satu Hari ini masih dapat menemukan istilah-istilah yang digunakan, bersama dengan variasi e-learning seperti elearning, Elearning, dan eLearning.
isu Teknologi
 E-learning, bagaimanapun, juga memiliki implikasi lebih dari sekedar teknologi dan mengacu pada pembelajaran yang sebenarnya yang terjadi dengan menggunakan sistem ini. Hal ini juga lebih luas daripada istilah Belajar Online atau Online Pendidikan yang pada umumnya mengacu pada pembelajaran berbasis web murni.Dalam kasus di mana teknologi mobile yang digunakan, istilah M-learning telah menjadi lebih umum. E-learning
Seiring dengan istilah teknologi pembelajaran, teknologi instruksional, dan Teknologi Pendidikan , istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk pada penggunaan teknologi dalam pembelajaran dalam arti luas yang jauh dari pelatihan berbasis komputer atau Computer Aided Instruksi tahun 1980-an.E-learning secara alamiah cocok untuk pembelajaran jarak jauh dan belajar yang fleksibel, tetapi juga dapat digunakan bersama dengan tatap muka mengajar, dalam hal ini istilah Blended learning umumnya digunakan
E-Learning pelopor Bernard Luskin berpendapat bahwa "E" harus dipahami memiliki arti luas jika e-Learning harus efektif.Luskin mengatakan bahwa "e" harus diartikan menarik, energik, antusias, emosional, diperpanjang, sangat baik, dan pendidikan di samping "elektronik" adalah bahwa interpretasi nasional tradisionalInterpretasi yang lebih luas memungkinkan untuk aplikasi abad ke-21 dan membawa pembelajaran dan psikologi media ke dalam persamaan
Dalam pendidikan tinggi khususnya, kecenderungan peningkatan adalah untuk menciptakan sebuah Virtual Learning Environment (VLE) (yang kadang-kadang dikombinasikan dengan Sistem Informasi Manajemen (SIM) untuk membuat Managed Learning Environment ) di mana semua aspek tentu saja ditangani melalui konsisten Antarmuka pengguna standar di seluruh institusi tersebut.Semakin banyak perguruan tinggi fisik, serta perguruan tinggi online-hanya yang lebih baru, mulai untuk menawarkan serangkaian pilih gelar akademik dan program sertifikat melalui Internet di berbagai tingkat dan dalam berbagai disiplin ilmu.
Sementara beberapa program mengharuskan mahasiswa untuk menghadiri beberapa kampus kelas atau orientasi, banyak yang disampaikan sepenuhnya online. Selain itu, beberapa perguruan tinggi menawarkan layanan dukungan siswa online, seperti online menasihati dan pendaftaran, e-konseling, buku pembelian online, siswa pemerintah dan surat kabar mahasiswa. E-Learning juga dapat merujuk ke situs web pendidikan seperti yang menawarkan skenario pembelajaran, lembar kerja dan latihan interaktif untuk anak-anak. Istilah ini juga digunakan secara luas di sektor bisnis di mana umumnya mengacu pada pelatihan online yang hemat biaya.
Kecenderungan baru-baru ini di sektor-Learning E adalah screencasting . Ada screencasting alat yang tersedia tetapi buzz terbaru adalah semua tentang screencasting alat berbasis web yang memungkinkan pengguna untuk membuat screencasts langsung dari browser mereka dan membuat tersedia online video sehingga penonton dapat melakukan streaming video secara langsung. Keuntungan dari alat tersebut adalah bahwa presenter memberikan kemampuan untuk menunjukkan ide-idenya dan aliran pemikiran bukan hanya menjelaskan mereka, yang mungkin lebih membingungkan saat dikirim melalui petunjuk teks sederhana.
Dengan kombinasi video dan audio, ahli bisa meniru satu-satu pengalaman kelas dan memberikan yang jelas, petunjuk lengkapDari titik pandang pelajar ini memberikan kemampuan untuk berhenti dan mundur dan memberikan pelajar keuntungan dari bergerak dengan langkah mereka sendiri, sesuatu kelas tidak dapat selalu menawarkan.

E-Banking


Internet banking adalah layanan perbankan yang dilakukan dengan menggunakan jaringan internet. Di internet banking, nasabah cukup masuk ke situs web yang disediakan oleh bank, kemudian melakukan transaksi yang diinginkan. Beberapa transaksi yang dapat dilakukan melalui internet banking yaitu transfer uang, pembayaran tagihan (telepon, listrik, PDAM, dan lain-lain), dan pengecekan saldo.Dunia Perbankan tidak berbeda dengan industri lainnya dimana teknologi Internet mulai menjadi merasuk dan bahkan sebagian sudah menjadi standar de facto.
Internet Banking mulai muncul sebagai salah satu servis dari Bank. Servis ini
mulai menjadi tuntutan dari sebagian nasabah bank, sama halnya dengan servis
ATM dan phone banking. Akan aneh jika sebuah bank tidak memiliki ATM.
Demikian pula tidak lama lagi akan aneh jika sebuah bank tidak memiliki Internet
Banking meskipun jumlah pengguna Internet di Indonesia masih sedikit.
Tuntutan ini datangnya dari nasabah yang menginginkan servis cepat, tersedia
setiap saat (24 jam/hari, 7 hari/minggu), nyaman, dan murah. Hal ini dapat
diberikan oleh layanan Internet Banking. Namun dibalik kemudahan dan
kenyamanan tersebut terdapat aspek keamanan. Dalam sebuah survey oleh Ernst
& Young tentang Information Security diperoleh informasi bahwa 66% responden
mengatakan security dan privacy merupakan penghambat lebih besarnya
penggunaan electronic commerce.
Di lain pihak, apabila sebuah bank tidak melakukan internet banking, maka dia
mengambil resiko untuk tidak berpartisipasi. Internet banking memberikan
beberapa keuntungan yang lebih besar dibandingkan resikonya. Adapun
keuntungan tersebut antara lain:


·  Business expansion. Dahulu sebuah bank harus memiliki sebuah kantor cabang
untuk beroperasi di tempat tertentu. Usaha ini memerlukan biaya yang tidak
kecil. Kemudian hal ini dipermudah dengan hanya meletakkan mesin ATM
sehingga dia dapat hadir di tempat tersebut. Kemudian ada phone banking yang
mulai menghilangkan batas fisik dimana nasabah dapat menggunakan telepon
untuk melakukan aktivitas perbankannya. Sekarang ada Internet Banking yang
lebih mempermudah lagi karena menghilangkan batas ruang dan waktu.
Layanan perbankan sebuah bank kecil dapat diakses dari mana saja di seluruh
Indonesia, dan bahkan dari seluruh dunia.

·  Customer loyality. Nasabah, khususnya yang sering bergerak (mobile), akan
merasa lebih nyaman untuk melakukan aktivitas perbankannya tanpa harus
membuka account di bank yang berbeda-beda di berbagai tempat. Dia dapat
menggunakan satu bank saja.
·  Revenue and cost improvement. Biaya untuk memberikan layanan perbankan
melalui Internet Banking dapat lebih murah daripada membuka kantor cabang.
·  Competitive advantage. Bank yang tidak memiliki mesin ATM akan sukar
berkompetisi dengan bank yang memiliki banyak mesin ATM. Maukah anda
membuka account di bank yang tidak memiliki mesin ATM? Demikian pula
bank yang memiliki Internet Banking akan memiliki keuntungan dibandingkan
dengan bank yang tidak memiliki Internet Banking. Dalam waktu dekat, orang
tidak ingin membuka account di bank yang tidak memiliki fasilitas Internet
Banking.
·  New business model. Internet Banking memungkinan adanya bisnis model yang
baru. Layanan perbankan baru dapat diluncurkan melalui web dengan cepat.
Makalah ini akan mengulas aspek teknologi dan keamanan (security) dari Internet
Banking.
Pengamanan
Ada usaha pengamanan yang dapat digunakan untuk meningkatkan tingkat
keamanan dan pada saat yang sama meningkatkan kepercayaan (trust) dari
nasabah. Secara teknis sistem dapat diproteksi dengan menggunakan firewall,
Intrusion Detection System (IDS), dan produk cryptography (untuk encryption dan
decryption seperti penggunaan SSL). Selain hal teknis yang tidak kalah pentingnya
adalah usaha untuk meningkatkan awareness (baik dari pihak management,
operator, penyelenggara jasa, sampai ke nasabah), membuat policy (procedure) yang
baik dan mengevaluasi sistem secara berkala.
Pengamanan di atas pada prinsipnya merupakan usaha untuk memenuhi aspek
keamanan seperti authentication, confidentiality / privacy, non-repudiation, dan
availability. (Karena terbatasnya ruang dari makalah ini, pembaca dipersilahkan
membaca buku yang tertera pada bagian referensi.)
Adanya pengamanan ini tidak membuat sistem menjadi 100% aman akan tetapi
dapat membuat sistem dipercaya (trusted). Potensi lubang keamanan dapat
dianggap sebagai resiko.
sinauw.blogspot.com/2010/.../pengertian-internet-banking_29.html

E-Goverment


Government yang "juga disebut e-gov, digital government, online government atau dalam konteks tertentu transformational government adalah penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan dengan pemerintahan. e-Government dapat diaplikasikan pada legislatif, yudikatif, atau administrasi publik, untuk meningkatkan efisiensi internal, menyampaikan pelayanan publik, atau proses kepemerintahan yang demokratis. Model penyampaian yang utama adalah Government-to-Citizen atau Government-to-Customer (G2C), Government-to-Business (G2B) serta Government-to-Government (G2G). Keuntungan yang paling diharapkan dari e-government adalah peningkatan efisiensi, kenyamanan, serta aksesibilitas yang lebih baik dari pelayanan publik." (Ref: Wikipedia)
Tujuan Implementasi e-Government

• Meningkatkan mutu layanan publik melalui
pemanfaatan teknologi IT dalam proses
penyelenggaraan pemerintahan
• Terbentuknya kepemerintahan yang bersih,
transparan, dan mampu menjawab tuntutan
perubahan secara efektif
• Perbaikan organisasi, sistem manajemen, dan
proses kerja kepemerintahan
Sasaran Pembangunan e-Government

Pembentukan jaringan informasi dan transaksi
pelayanan publik yang berkualitas dan terjangkau

• Pembentukan hubungan interaktif dengan dunia usaha
untuk meningkatkan dan memperkuat kemampuan
perekonomian menghadapi perubahan dan persaingan
perdagangan internasional

• Pembentukan mekanisme komunikasi antar lembaga
pemerintah serta penyediaan fasilitas bagi partisipasi
masyarakat dalam proses kepemerintahan

• Pembentukan sistem manajemen dan proses kerja yang
transparan dan efisien serta memperlancar transaksi
dan layanan antar lembaga pemerintah


Perkembangan e-Government

Perkembangan e-Government dimulai awal 1990 an
dengan adanya inovasi dan pengembangan aplikasi
berbasis web dan teknologi komunikasi seperti PC
(Personal Computer) dan LAN (Local Area Network),
Internet browser, EDI (Electronic Data Interchange), SSL
(Secure Socket Layer), XML dan WAN. Bersamaan
dengan perkembangan teknologi, dalam bidang
manajemen ada inovasi seperti change management,
business process reengineering, knowledge
management dan customer relationship management
www.wikusuryomurti.com
• Sekarang ini pemerintah di berbagai negara di
dunia mengimplementasikan e-Government
untuk mencapai 3 tujuan : memperoleh efisiensi
di internal, meningkatkan layanan ke
masyarakat, dan mendukung keunggulan
ekonomi. Di Indonesia, seperti halnya negara
lain, telah menyadari pentingnya e-Government
online untuk meningkatkan kualitas pelayanan
publik.

Kendala yang terjadi dalam penerapan e-Government

Kurangnya perencanaan yang berkesinambungan,
dengan program kerja yang tidak bisa berlanjut dari
tahun ke tahun.
• Infrastruktur, karena penetrasi PC (Personal Computer)
baru menjangkau 1.5% penduduk, di bawah 1% untuk
akses Internet, dan hanya 3% yang terjangkau jaringan
telekomunikasi (2003).
• Kurangnya pendanaan untuk program e-Government
• Kurangnya koordinasi dan integrasi pemerintahan
secara nasional dalam hal e-Government
• Belum siapnya peraturan dan regulasi mengenai e-
Government, ataupun lebih umum menyangkut ecommerce.